- Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah karena hal-hal sebagai berikut:
2. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan "dunianya".
3. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
- Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996) merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama tersebut ialah:
2. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.
- 3. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry). Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987) merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS . Kelima perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain. Kelima perspektif tersebut ialah:
2. IPS diajarkan sebagai Pendidikan ilmu-ilmu sosial.
3. IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry).
4. IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
5. IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan yang rasional.
- Edgar B Wesley menyatakan bahwa social studies are the social sciences
of geografy history, economic, sociology, civics and various combination
of these subjects.
- John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
science, history, sociology, political science, social psychology,
philosophy, antropology, and economic. The social studies have been
defined as “ those portion of the social science... selected for instructional
purposes”